Subscribe: feed hugetuget

Selasa, 14 Agustus 2012

Mengenal Apa Itu BIOS Serta Fungsi dari BIOS

Basic Input Output System atau jika disingkat BIOS adalah sebuah program atau perangkat lunak (software) antarmuka tingkat rendah yang berfungsi mengendalikan atau mengontrol perangkat keras (hardware) yang terpasang pada komputer.

BIOS Phoenix
Konfigurasi BIOS umumnya disimpan atau ditanamkan di ROM ( read only memory ). BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya untuk dibaca (ROM) dalam motherboard. BIOS disimpan di dalam ROM agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS.

Ada berbagai macam merek BIOS yang populer antara lain, AMI BIOS, Phoenix BIOS, Award BIOS, OEM (Dell, HP, Acer), dll.
Jenis -jenis BIOS
Settingan atau konfigurasi BIOS dapat dirubah pada saat proses booting (menyalakan komputer), setiap BIOS memiliki cara masing masing untuk masuk ke dalam Menu Konfigurasinya, yang paling umum adalah menekan tombol F2, del atau alt+f4. Tulisan F2, del atau alt+f4 tersebut akan muncul dilayar monitor saat pertama kali komputer dinyalakan.


Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, sekitar tahun 1980-an yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.

BIOS terdiri dari komponen penting diantaranya:
  1. Baterai CMOS : Untuk memberikan pasokan listrik kepada CMOS agar isi dari ROM BIOS tidak hilang.
  2. ROM BIOS : Berfungsi untuk menyimpan konfigurasi (tanggal/wakt /jam, setting booting)
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut: Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS) 
  • Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung. 
  • Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS). 
  • Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.

Meskipun BIOS yang disimpan dalam memori hanya dibaca, konfigurasi BIOS sebenarnya tidak disimpan dalam ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.


Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS.

1. PROM
programmable read only memory. Yaitu rom yang bisa kita program kembali dengan catatan hanya boleh satu kali perubahan setelah itu tidak dapat lagi deprogram.Chip PROM adalah suatu chip yang kosong yang mana program dapat dituliskan ke dalamnya dengan menggunakan suatu peralatan khusus. Chip PROM dapat diprogram sekali dan biasanya digunakan oleh pabrik sebagai control device di dalam produk-produknya.

2. RPROM
Re progamable ROM.Merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat melakukan perubahan berulang kali sesuai dengan yang diinginkan.

3. EPROM
Erasable programmable read only memory. EPROM mirip dengan PROM, tetapi program dapat dihapus dan program yang baru bisa dituliskan ke dalamnya dengan menggunakan suatu peralatan khusus yang menggunakan sinar ultraviolet. EPROM digunakan untuk controlling device, seperti robot dan sebagainya.

4. EEPROM
Electronic erasable programmable read only memory. Chip EEPROM dapat diprogram ulang dengan menggunakan suatu electric impulses yang khusus. Saat diprogram, Chip EEPROM tidak perlu dicabut atau diubah.

5. Mask ROM
Mask ROM merupakan sebuah tipe ROM, atau Read-Only Memory yang ditutupi lapisan (masked off) selama masa produksi. “Mask” sendiri mengacu pada bagian sebuah integrated circuit, sebuah sirkuit elektronik untuk mengolah data yang ditutup dengan pelat buram (opaque) bernama photomask. Pelat ini terdiri dari lubang, atau transparansi, untuk memungkinkan cahaya masuk pada bagian tertentu sementara menahan cahaya pada bagian yang lain untuk membuat pola-pola tertentu. Mask terdiri dari suatu proses yang disebut dengan photolithography, dan terutama berfungsi semacam perlindungan kekayaan intelektual dan keperluan produksi produsen integrated circuit.

Seperti tipe ROM lainnya, mask ROM tidak memungkinkan pengguna untuk mengubah data yang disimpan di dalamnya. Namun jika dapat melakukannya, prosesnya akan sulit atau lambat. Oleh karena itu, ROM didistribusikan terutama sebagai tempat penyimpanan firmwire, atau untuk menuliskan kode instruksi secara permanen. Secara lebih spesifik, mask ROM di subkategorikan sebagai memori semikonduktor (semiconductor memory).

6. Flash Memory
Flash Memory adalah sejenis EEPROM yang mengizinkan banyak lokasi memori untuk dihapus atau ditulis dalam satu operasi pemrograman. Memori ini dapat menyimpan datanya tanpa membutuhkan penyediaan listrik. Memori ini biasanya digunakan dalam kartu memori, USB flash drive, pemutar MP3, kamera digital, dan telepon genggam.


Fungsi BIOS

1. Mengenali semua hardware / perangkat keras yang terpasang pada PC / Komputer.
2. Inisialisai ( Penyalaan ), serta pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang ( Dalam proses yang dikenal dengan istilah Power On Self Test)
3. Mengeksekusi MBR ( Master Boot record ) Yang berada pada sector pertama pada harddisk, yang fungsinya ialah untuk memanggil Sistem Operasi dan Menjalankannya.
4. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting/urutan booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
5. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

Macam-macam bunyi BIOS



Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar