Keberadaan racun-racun berbahaya itu terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ecology Center dan HealthyStuff. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 200 jenis mobil baru di seluruh dunia yang diproduksi antara tahun 2011-2012.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa interior mobil merupakan campuran unik dari ratusan senyawa beracun, yang menyatu dengan gas di ruangan tertutup," kata Jeff Gearhart, salah seorang peneliti dari Ecology Center seperti dikutip dari CBS News, Kamis (16/2/2012).
Tepatnya, Gearhart menemukan lebih dari 275 senyawa berbeda di dalam kabin mobil dan semuanya bisa memberikan efek beracun saat dihirup. Senyawa-senyawa itu berasal dari berbagai jenis pelapis interior, mulai dari kemudi, dashboard hingga jok mobil.
Dari sekian banyak senyawa, beberapa di antaranya adalah bromin yang dipakai dalam interior berbahan Brominated Flame Retardant (BFR) dan klorin dalam Polyvinyl Chloride (PVC). Keduanya dipakai untuk melapisi karet atau material lain, antara lain supaya tidak mudah terbakar.
Saat terhirup dalam jangka waktu lama dan kemudian terakumulasi, BFR bisa memicu efek negatif berupa gangguan tiroid. Pada laki-laki khususnya, bahan ini juga dikaitkan dengan risiko penurunan kualitas sperma yang akibatnya bisa menyebabkan mandul.
Meski masih ditemukan ratusan racun dalam interior mobil baru, peneliti mengatakan bahwa kondisi saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun silam. Saat ini 17 persen mobil baru sudah bebas PVC dan 60 persen bebas BFR, sementara sebelum tahun 2006 tidak ada satupun mobil baru yang bebas dari kedua senyawa beracun ini.
- DetikHealth
0 komentar:
Posting Komentar