Setelah Sebelumnya Membahas tentang arti dari LED (Pengertian LED), Maka ini akan mengulas tentang Jenis / Macam LED.
Jenis-jenis lampu LED berdasarkan Cahaya
1. Miniature LED
Miniature LED
merupakan jenis lampu LED paling sering dijumpai di berbagai alat
elektronik dengan desain surface-mount atau through-hole. Miniature LED
lights ini juga terpisah menjadi 3 kategori, yakni low current, standard
and ultra-high output. Miniature LED lights biasanya digunakan sebagai
lampu indikator pada handphone atau kalkulator. Lampu LED ini juga
tersedia dan bisa langsung digunakan tanpa tambahan casing atau
packaging. Biasanya lampu LED yang tidak dipak hanya berupa chip
semikonduktor sederhana yang dihubungkan dengan kabel – kabel konduktif.
Mini LED |
2. High-Power LED
High-power LED (HPLED) atau (HPL) memproduksi intensitas cahaya lampu yang lebih kuat, atau bisa disebut
yang paling kuat di antara semua jenis lampu LED. Namun, lampu LED satu
ini memiliki potensi untuk lebih cepat panas dibandingkan LED lain.
Untuk itu, dalam memasang High-power LEDs (HPLED) ini, kita perlu
memperkirakan lokasi yang tepat, yakni area yang terbuat dari bahan
penyerap panas, (heatsink) sehingga lampu LED ini bisa menjadi dingin selama proses
konveksi.
LED Lensa+Heatsink |
Jangan sampai lampu ini mengalami over heating karena akan
mengakibatkan komponennya terbakar. Beberapa LED jenis ini sering
disebut solid state lights karena eleketroluminesennya digerakkan oleh
material yang kecil namun solid.
HPLED |
HPLED saat ini sudah populer digunakan
sebagai pengganti lampu fluorescent atau incandescent sebab lampu ini
sudah terbukti lebih hemat energi. Meskipun harga lampu ini tergolong
mahal, namun konsumsi energinya cenderung irit dan lebih tahan lama.
Biasanya Lampu jenis ini terdapat Balast/Driver guna mensupply daya arus yang besar antara 5watt-100watt lebih.
Driver LED 50w |
3. Super Flux LED (Piranha)
Super Flux LED
biasany digunakan pada panel – panel berukuran besar, misalnya pada
papan iklan atau billboard. Berbeda dengan lampu LED lain, lampu LED ini
memakan konsumsi energi listrik cukup besar, sebab lampu ini terdiri
dari dua kutub negatif dan dua kutub positif. Namun pancaran yang
dihasilkan sangat maksimal, sehingga papan iklan atau billboard menjadi
terlihat terang, cukup mencolok, dan menarik perhatian.
Superflux |
Nyala Superflux |
4. Flashing LED
Flashing LED
merupakan lampu LED yang bisa berkedip dalam interval tertentu dan
biasanya juga digunakan sebagai lampu indikator. Agar lampu LED ini bisa
berkedip setiap sepersekian detik, digunakanlah vibrator/rangkaian elektronika IC yang
diintegrasikan pada sirkuit/papan PCB yang menginterupsi aliran cahaya lampunya
dalam interval yang sudah ditentukan.
Flashing LED |
5. Bi-color LED
Bi-color LED
mengkombinasikan dua jenis sumber cahaya yang dipusatkan menjadi satu,
di mana masing – masing lampu memiliki warna yang berbeda yang akan
menyala secara bergantian, sehingga tercipta variasi warna yang unik.
Bahkan saat aliran dari kedua lampu ini terjadi secara bersamaan, bukan
mustahil akan tercipta warna ketiga yang menjadi gabungan antara warna
pada lampu LED satu dan dua.
Bi-color LED Lights |
Jenis-jenis lampu LED berdasarkan Perkembangan Teknologi Chip Arsitektur
- DIP ( Dual In-Line Package ) Atau LED single diode - Pada awalnya hanya menghasilkan satu macam warna cahaya misalnya red, atau green, atau blue LED. Untuk mendapatkan cahaya dengan berbagai campuran warna, fixture yang menggunakan standard single diode harus menempatkan sejumlah diode yang berwarna beda pada satu housing, yang dinyalakan bersama-sama, atau sebagian, tergantung pada warna yang ingin dihasilkan. Misalnya untuk mendapatkan warna ungu, dinyalakan sebagian diode biru dan merah. Untuk mendapatkan warna kuning, sebagian diode merah dan hijau, dan seterusnya. Permasalahannya, terkadang cahaya yang dihasilkan berbayang ketika menyinari satu obyek karena source lampu yang berbeda-beda dari berbagai titik. Jenis ini paling banyak dijual ditoko elektronika.
- SMD (surface mount device) - yang sering beredar di pasaran SMD type led 5630, 5050, 3528, bentuk pipih menempel ke permukaan papan PCB dengan perlakuan penyolderan khusus. Led ini banyak digunakan pada lampu fleksible 1 rol gulungan panjang 5 meter berbahan epoxy bening,
- Strawhat - bentuk hampir mirip dengan lampu sorot namun lebih pendek mirip seperti topi sehingga sinarnya menyebar lebih lebar antara 120-160 derajat, banyak digunakan pada lampu penerangan utama (merakit lampu led 12V untuk segala keperluan), lampu senter dan lampu led emergency.
- HPL (high power led) Luxeon & Cree - jenis led terbaru nyala lebih terang, lebih tahan lama, dan lebih hemat, HPL harus dilengkapi dengan driver input DC atau input AC (baca: cara membuat rangkaian driver untuk HPL)sebelum diterapkan dan sebuah logam (alumunium) pendingin karena sifatnya yang cepat panas karena bekerja di arus dan tegangan tinggi tetapi hemat daya (unik bukan) berbeda halnya dengan lampu pijar (bohlam) yang proses kerjanya panas akibat terbakarnya filamen dan boros daya.
CIRI-CIRI
- Ukuran - ukuran led yang terkecil diameter 3mm sampai 10mm
- Bentuk - bentuk bulat, oval, kotak, pipih, bening, buram dan flexsibel masing-masing digunakan sesuai kebutuhan dan penggunannya yang berbeda-beda
- Kualitas - Lampu led memiliki dua macam kualitas dari pabrikan pertama kualitas biasa (2000-4000 mcd) dan Superbright (15000 - 22000mcd), tentu harganya berbeda tiap grade-nya
- Sorot - sinar sorotnya rata-rata memancar dengan sudut 60-90 derajat, banyak digunakan pada jam digital, papan advertising, lampu hias aksesoris ruang yang cantik, lampu merah, lampu indikator dan sebagainya.
- Superflux - bentuknya kotak ukuran 3mm-5mm, superflux terdiri permukaan datar (flat top) dan permukaan cembung kubah (piranha), banyak digunakan pada lampu otomotif sebagai lampu sign, stobo, dan brake lamp.
0 komentar:
Posting Komentar